Kegersangan Spiritual di Era Digital

Petrus Soeganda

Kegersangan Rohani di Era Digital

Pertanyaan ini sangat dalam dan relevan sekali di era digital sekarang. Mari kita bahas dengan kacamata iman Kristen.

Benarkah terjadi kegersangan spiritual di era digital?

Ya, kegersangan rohani nyata adanya. Justru di era digital, ketika informasi dan hiburan melimpah, banyak orang merasa hampa. Kita bisa scroll media sosial berjam-jam, sibuk dengan notifikasi, bahkan mendapat akses ke banyak khotbah atau renungan online — tetapi hati tetap kosong.
Mengapa? Karena “makanan rohani” yang benar tidak sekadar banyaknya konten rohani, tetapi hubungan pribadi dengan Kristus. Tanpa kedekatan dengan Sumber Hidup, jiwa tetap gersang.

Yeremia 2:13
Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.”

Era digital sering membuat kita sibuk dengan “kolam bocor” (konten, hiburan, hal-hal instan), tetapi melupakan Sumber Air Hidup.

Bukankah ada banyak makanan rohani digital?

Benar, saat ini kita mudah mengakses Alkitab online, renungan, khotbah YouTube, podcast rohani, hingga komunitas doa digital. Itu semua bisa menolong, tapi tidak otomatis menghilangkan kegersangan.

Ibaratnya, kita bisa punya banyak foto makanan di ponsel, tetapi tubuh tidak kenyang sampai kita benar-benar makan.

Begitu juga rohani: konten rohani hanyalah “sarana”, bukan “Sumber”. Yang mengenyangkan adalah Firman yang dihidupi, doa yang dilakukan, dan perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

Bagaimana cara mengatasi kegersangan rohani?

  • Kembali kepada Kristus sebagai Air Hidup Yohanes 4:14 – “Tetapi barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.”
    Kegersangan hilang bukan karena banyaknya konten, tapi karena hati kita benar-benar minum dari Yesus lewat doa, firman, dan penyembahan pribadi.
  • Mengatur pola rohani di tengah digitalisasi
    Seperti kita atur waktu makan jasmani, begitu juga jadwal rohani: waktu doa, baca Firman, saat teduh, ibadah bersama. Jangan biarkan waktu itu direbut notifikasi.
  • Gunakan media digital dengan bijak
    Pilih konten rohani yang sehat dan sesuai Alkitab. Ikut komunitas doa online atau kelompok Alkitab digital yang menguatkan iman.
  • Hidupkan firman, bukan hanya konsumsi firman
    Menerapkan kasih, pengampunan, dan pelayanan nyata jauh lebih mengenyangkan daripada sekadar mendengar khotbah demi khotbah tanpa praktik.

Kegersangan rohani di era digital nyata terjadi, karena banyak orang lebih haus akan konten daripada Kristus. Tapi kabar baiknya, Yesus tetap sama: Air Hidup yang mampu menghilangkan dahaga jiwa. Kita hanya perlu kembali kepada-Nya, bukan hanya lewat layar, tetapi lewat hati yang haus dan rindu dipuaskan oleh-Nya.

Also Read